Sabtu, 30 Juni 2012



Budaya Cium Tangan


       Pelajar asing yang mengikuti pertukaran pelajar di Indonesia merasa hran melihat anak anak khususnya tingkat Sekolah Dasar cium tangan orang tuanya saat mau berangkat dan cium tangan gurunya saat sampai di sekolah.  padahal negeri asalnya mereka dengan ringan memanggil nama orang tua mereka. Tetapi seiring waktu di Indonesia sendiri anak setingkat smu sampai kuliah mungkin hanya 1 tahun sekali cium tangan orang tua yaitu saat lebaran.
       Budaya cium tangan ini paling terasa saat lebaran yang dinamakan dengan sungkeman. Sungkeman ini juga banyak ditemui di acara pernikahan, dimana kedua mempelai bersimpuh mencium tangan kedua orang tua meraka/wali untuk meminta maaf dan mohon doa restu unutk pernikahan mereka. Sungkeman sebenarnya sangat dekat dengan budaya Jawa. Dimana Raja duduk di singgasana menerima penghormatan dari para pengikutnya. Cium tangan ini sangat terasa di pesantren, yaitu siswa mencium tangan guru atau kyai pimpinan mereka. Sebenarnya budaya cium tangan ini mengandung banyak nilai pendidikan, dimana yang muda hormat dan minta doa terhadap yang tua. Cium tangan juga sebagai ikatan batin antara anak dan orang tua yang begitu mendalam.
       Di jaman sekarang yang begitu mengkhawatirkan bagi sebagian orang tua terhadap anaknya, cium tangan bisa untuk mengatasi masalah ini. Budaya cium tangan anak kepada orang tua, istri kepada suami atau murid kepada murid bukanlah hal yang mudah bagi yang belum terbiasa. Hal ini bisa dimulai dari pihak yang tua dengan cara jabat tangan terlebih dahulu secara perlahan seiring dengan perjalanan waktu rasa canggung akan terkikis. Bagi orang asing cium tangan kepada orang tua sebagai rasa hormat mungkin tidak ada. Tetapi cium tangan dimana pria mencium tangan seorang wanita sebagai rasa sayang ada. Mereka menganggap budaya cium tangan kepada orang tua aneh begitu juga kita melihat orang asing mencium tangan wanita dengan berakan berlebih "lebay" dengan bersimpuh tentu aneh juga di mata kita, seperti kata pepatah lain ladang lain belalang. Semoga minimal satu tahun sekali budaya sungkem di lebaran yang tidak terbatas dilakukan orang Islam atau orang Jawa, budaya cium tangan tetap melekat setiap insan di bumi Indonesia. Seperti slogan Telkomsel "Paling Indonesia"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar