Sabtu, 30 Juni 2012


Tarian Masyarakat Lebih Spontan dan Energik 
daripada Tarian Keraton di Jawa

Pernahkah Anda mendengar tarian "Kobro Siswo", "Dayak-an", "Kuntulan", "Jathilan".  tarian tersebut adalah tarian yang tercipta di tengah kehidupan masyarakat bukan lahir di dalam tembok keraton. Tarian Keraton seperti gambyong identik dengan kelemah lembutan sedangkan tarian yang lahir di tengah masyarakat lebih spontan dan energik.
Apabila kita melihat kesenian tarian jathilan/kuda lumping buang jauh jauh kalo tarian ini lemah lembut khususnya yang dimainkan kaum pria. Tarian ini begitu menghentak dengan bebunyian gamelan yang monoton. Jathilan atau Kuda lumping diilhami dengan perang Diponegoro. Sebelum memulai tarian ini sejumlah pemain mengikuti kegiataan berbau mistik dan kuda kepang yang mereka gunakan juga mengikuti ritual ini, walaupun ini bukan suatu keharusan. Bagi pemain kuda lumping jaran kepang yang mereka gunakan dalam menari apabila mereka mencapai taraf kesurupan menggagap kudanya bisa terasa jadi jantan dan betina, jinak atau liar.

Sedangkan tarian keraton lebih halus  Perbedaan paling jelas antara tarian istana dengan tarian rakyat tampak dalam tradisi tari Jawa. Strata masyarakat Jawa yang berlapis-lapis dan bertingkat tercermin dalam budayanya. Jika golongan bangsawan kelas atas lebih memperhatikan pada kehalusan, unsur spiritual, keluhuran, dan keadiluhungan; masyarakat kebanyakan lebih memperhatikan unsur hiburan dan sosial dari tarian. Sebagai akibatnya tarian istana lebih ketat dan memiliki seperangkat aturan dan disiplin yang dipertahankan dari generasi ke generasi, sementara tari rakyat lebih bebas, dan terbuka atas berbagai pengaruh. Perlindungan kerajaan atas seni dan budaya istana umumnya digalakkan oleh pranata kerajaan sebagai penjaga dan pelindung tradisi mereka. Misalnya para Sultan dan Sunan dari Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta terkenal sebagai pencipta berbagai tarian keraton lengkap dengan komposisi gamelan pengiring tarian tersebut. (sumber :wikipedia)

 Tari Keraton Golek Ayun-Ayun

Tarian Rakyat ataupun Tarian Keraton keduanya memperkaya khazanah budaya bangsa dimana puncak puncak budaya yang paling Indonesia tercermin dalam tarian tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar